Sabtu, 15 Januari 2011
Program jaringan client-server berbasis TCP dan UDP
Sabtu, 15 Januari 2011 by Unknown
1. Program jaringan client-server berbasis TCP
Untuk mengimplementasikan koneksi TCP/IP, paket java.net menyediakan dua kelas, yaitu ServerSocket dan Socket. Objek bertipe ServerSocket melambangkan soket pendengar yang menunggu permintaan sambungan dari klien. Objek bertipe Socket melambangkan sisi lain dari suatu sambungan, yang bisa berarti soket klien, atau bisa saja soket lain yang dibuat server untuk menangani permintaan dari klien. Dengan cara ini server bisa membuat beberapa soket dan menangani beberapa koneksi sekaligus. (Suatu ServerSocket sendiri tidak berpartisipasi langsung pada koneksi itu sendiri; ia hanya bertugas untuk mendengarkan permintaan sambungan, dan membuat Socket untuk melakukan koneksi yang sesungguhnya). Untuk menggunakan Socket dan ServerSocket, kita harus tahu tentang alamat Internet. Program klien harus bisa menentukan komputer mana yang akan berkomunikasi dengannya. Setiap komputer pada internet memiliki alamat IP yang merupakan alamat unik setiap komputer di dalam internet. Komputer juga bisa memiliki nama domain seperti www.yahoo.com atau www.google.com.
Suatu komputer bisa memiliki beberapa program untuk melakukan komunikasi network secara bersamaan, atau satu program mungkin berkomunikasi dengan beberapa komputer sekaligus. Agar bisa bekerja seperti ini, soket sebenarnya merupakan kombinasi antara alamat IP dan nomor port. Nomor port hanya merupakan bilangan bulat 16-bit (dari 0 hingga 216 – 1). Suatu server tidak hanya mendengar koneksi saja, akan tetapi ia mendengar koneksi dari port tertentu.
Klien yang ingin berkomunikasi dengan server harus mengetahui alamat Internet komputer beserta nomor port di mana server tersebut mendengarkan permintaan sambungan. Server web, misalnya, pada umumnya mendengarkan koneksi pada port 80; layanan internet lain juga memiliki nomor port standar. (Nomor port standar adalah nomor di bawah 1024. Jika kita membuat program server sendiri, kita sebaiknya menggunakan port benomor lebih besar dari 1024).
2. Program jaringan client – server berbasis UDP
Pada UDP, setiap kali suatu paket data dikirim, informasi soket pengirim dan alamat soket tujuan turut dikirimkan. Hal demikian tidak dibutuhkan oleh TCP, karena TCP akan membuat setup koneksi dengan soket tujuan terlebih dulu. Setelah koneksi terbentuk, tidak dibutuhkan mengirimkan informasi soket pengirim tiap kali data dikirimkan. Ini karena proses tujuan akan mengidentifikasi setiap data yang tiba pada soket tujuan sebagai data dari proses pengirim. Koneksi yang terbentuk pada TCP bersifat dua arah (bidirectional).
Perbedaan lain adalah UDP memiliki batasan ukuran datagram (paket data) yang dikirimkan sebesar 64 kb. Sedangkan TCP tidak memiliki batasan ini karena data-data dikirimkan sebagai aliran data (stream). Sesungguhnya TCP akan memecah data yang besar menjadi sejumlah paket data berukuran kecil dan diberi nomer urut. Pada sisi soket penerima, paket-paket data ini akan disimpan, diurutkan kembali, dan akhirnya digabungkan kembali menjadi data besar. Perbedaan lain adalah UDP merupakan protocol yang unreliable (tidak handal). Ketika paket data dikirimkan, UDP tidak mengecek kembali apakah data yang dikirim sampai tujuan. Jadi dengan UDP tidak ada kepastian bagi sisi pengirim bahwa datanya sudah sampai ke tujuan dengan keadaan baik. Sebaliknya TCP adalah protocol yang reliable yang senantiasa menunggu konfirmasi dari pihak soket penerima, dan kalau perlu paket data yang hilang akan dikirimkan kembali. Konsekuensinya adalah TCP menimbulkan overhead lalulintas jaringan lebih tinggi dibanding UDP.
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Related Articles
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 Responses to “Program jaringan client-server berbasis TCP dan UDP”
13 Januari 2011 pukul 21.37
vjhvjhvjhvv
Posting Komentar
Masukan Komentarnya disini! OK! :) :